Tim SKK Migas saat berada di Sabang
Sabang – Tim Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) diminta untuk tidak menjadi penghambat rencana investasi Mubadala Energy di Kota Sabang. Sejumlah pihak menilai, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan SKK Migas kepada Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) terkesan menyudutkan dan berpotensi menghambat masuknya investasi tersebut.
Informasi yang dihimpun dari sejumlah tokoh masyarakat Sabang menilai, sikap SKK Migas tidak menunjukan dukungan terhadap infrastruktur yang sudah tergolong lengkap di Terminal 3 BPKS Sabang.
Padahal kondisi perairan di Teluk Sabang, terutama di area Terminal 3 sudah sangat memadai untuk mendukung aktivitas Mubadala Energy di Sabang.
“Pada saat air laut surut, kedalaman mencapai sekitar 16 meter. Saat pasang bisa mencapai 22 hingga 23 meter. Jadi tidak ada alasan untuk meragukan kemampuan perairan di kawasan itu,” ungkap tokoh masyarakat Sabang Adi Saputra.
Menurutnya, tidak seharusnya pihak SKK Migas yang diutus ke Sabang terkesan mancari-cari kelemahan yang tujuannya tidak mendukung Mubadalah investasi di Sabang.
Banyak pertanyaan oknum pegawai SKK Migas terkesan menyudutkan pihak BPKS, mulai dari pertanyaan tendensius soal perizinan hingga berbagai kelengkapan dokumen seperti izin limbah, sertifikasi, hingga daya tahan struktur bangunan beton Dermaga Terminal 3.
"Seharusnya SKK Migas itu mendukung BPKS untuk menyiapkan perizinan yang diperlukan bila sudah ada kesepakatan berkontrak dengan Mubadala Energy.
Bukan memberi pertanyaan tendensius dan sengaja menyudutkan BPKS, ini yang tidak bisa kita terima.
Karena kita tahu sudah pasti BPKS akan mengurus semua perizinan bila Mubadala Energy sudah serius investasi ke Sabang," ujarnya.
Rencana penggunaan fasilitas BPKS oleh Mubadala Energy adalah peluang besar untuk menghidupkan kembali Pelabuhan Bebas Sabang.
Senada juga dikatakan Tokoh Masyarakat Sabang lainnya Faisal, BPKS saat ini sedang berupaya agar Pelabuhan Bebas Sabang bisa kembali bangkit.
Walaupun pencapaian tersebut belum pernah terealisasi sepenuhnya di masa lalu, mereka berharap momentum masuknya investor seperti Mubadala Energy tidak justru terhambat oleh hal-hal birokratis yang tidak perlu.
Masyarakat Sabang berharap SKK Migas tidak memberikan pertanyaan yang terkesan menyudutkan BPKS, karena hal tersebut dapat berdampak pada masyarakat secara lebih luas.
"Kami menilai, rencana penggunaan fasilitas BPKS oleh Mubadala Energy adalah peluang besar untuk menghidupkan kembali Pelabuhan Bebas Sabang.
Kami minta SKK Migas jangan sampai menjadi penghambat peluang besar ini," tegasnya.(Ikhsan)

Komentar0