TpCoGpCiTfO9GpY6GpOpBSdlTA==

Ayo Sukseskan Pemilihan Keuchik di Sabang: Partisipasi Warga Kunci Masa Depan Gampong

 

Pengangkatan sumpah pelantikan Pejabat Keuchik di aula jabatan 

PEMERINTAH Kota Sabang kembali menegaskan bahwa kualitas demokrasi lokal tidak hanya ditentukan oleh regulasi atau penyelenggara pemilu, tetapi juga oleh partisipasi aktif masyarakat.

Pesan ini menjadi garis besar dari pelantikan 11 Penjabat (Pj) Keuchik oleh Wakil Wali Kota Sabang Suradji Junus, Rabu (19/11/2025) di Aula Pulau Weh, yang sekaligus menandai kesiapan Sabang memasuki gelombang Pemilihan Keuchik Serentak (Pilchiksung) tahun 2025.

Pelantikan tersebut bukan sekadar seremonial administratif, tetapi langkah strategis untuk memastikan bahwa kepemimpinan gampong tidak kosong pada masa-masa paling krusial menjelang pesta demokrasi tingkat akar rumput.

Dalam konteks Pilchiksung, stabilitas pemerintahan gampong menjadi sangat penting agar seluruh proses dapat berjalan aman, tertib, dan sesuai aturan.

Namun, pemerintah tidak hanya menyoroti persoalan teknis pemerintahan. Justru sebaliknya, Suradji Junus menekankan bahwa keberhasilan Pilchiksung sangat bergantung pada keterlibatan masyarakat sebagai pemilik kedaulatan tertinggi.

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Sabang mengajak seluruh komponen Masyarakat tokoh adat, pemuda, perangkat gampong, hingga warga biasa untuk menjaga suasana kondusif serta berpartisipasi penuh dalam pemilihan keuchik mendatang.

Ia menyampaikan bahwa Pilchiksung bukan hanya soal memilih figur pemimpin, tetapi menentukan arah pembangunan lima hingga enam tahun ke depan. Keuchik adalah pemimpin terdekat dengan warga, yang memutuskan banyak hal mulai dari pelayanan dasar, alokasi Dana Desa, hingga kegiatan sosial dan ekonomi.

"Kehadiran masyarakat dalam pemilihan akan menentukan masa depan gampong. Saya mengajak seluruh warga Sabang untuk memilih dengan bijak serta menjaga keamanan dan ketertiban,” tegas Suradji.

Pernyataan tersebut menjadi pengingat bahwa demokrasi tingkat gampong hanya dapat berjalan sehat apabila warga turut mengambil peran, mengawasi jalannya pemilihan, serta tidak terjebak dalam konflik horizontal.

Gampong Krueng Raya, Cot Abeuk, Cot Ba’u, Ie Meulee, Ujong Kareung, Batee Shoek, Paya Seunara, Paya, Keunekai, Beurawang, serta Iboih.

Penyematan tanda pangkat oleh Wakil Wali Kota Sabang Suradji Junus kepada perwakilan Pejabat (Pj) Keuchik yang baru

Penunjukan mereka dilakukan karena adanya masa tugas keuchik yang berakhir, proses persiapan Pilchiksung, atau adanya kekosongan jabatan. Para penjabat ini diharapkan menjadi penjaga stabilitas pemerintahan, sekaligus memastikan semua urusan gampong tetap berjalan tanpa hambatan.

“Pemerintahan tidak boleh berhenti hanya karena momentum pemilihan. Pj Keuchik harus tetap memberikan pelayanan terbaik bagi warganya,” kata Suradji.

Ia menegaskan bahwa penjabat yang dilantik diberikan mandat penuh untuk menyelesaikan program tahun anggaran, mengawal Dana Desa secara akuntabel, serta membangun komunikasi aktif dengan masyarakat.

Meski berada di posisi strategis, Pj Keuchik diminta untuk menjaga jarak dari kontestasi politik. Netralitas menjadi pesan kuat yang disampaikan pemerintah. Hal ini mengingat Pj Keuchik kerap dianggap memiliki pengaruh administratif yang dapat memengaruhi persepsi warga.

“Kita ingin Pilchiksung berjalan sukses tanpa dinamika yang merugikan masyarakat. Oleh karena itu para penjabat harus fokus pada tugas pemerintahan, tidak memihak, dan menjadi penengah yang adil,” ujar Suradji.

Penandatanganan pelantikan sumpah jabatan
Dengan netralitas aparatur, masyarakat dapat merasa aman, leluasa menentukan pilihan, dan berpartisipasi tanpa tekanan.

Selain mengajak masyarakat untuk hadir ke TPS, pemerintah juga menekankan pentingnya kedewasaan politik warga. Dalam skala gampong, gesekan antarkelompok biasanya lebih mudah terjadi karena kedekatan sosial. Oleh sebab itu, warga diharapkan mengedepankan silaturahmi dan tidak mengorbankan hubungan sosial demi perbedaan pilihan.

Keterlibatan masyarakat bukan hanya ketika mencoblos, tetapi dimulai dari tahap-tahap awal seperti menghadiri sosialisasi, menjaga ketertiban lingkungan, memberi ruang kampanye yang adil, serta mengawasi jalannya pemungutan suara.

Dengan begitu, Pilchiksung 2025 dapat berjalan sebagai pesta demokrasi yang benar-benar sehat dan inklusif.

Pemerintah Kota Sabang memastikan bahwa dinamika Pilchiksung tidak boleh menghambat pembangunan maupun serapan anggaran. Pj Keuchik diminta memastikan seluruh program gampong tetap berjalan tepat waktu, tertib perencanaan, dan sesuai dengan kebutuhan warga.

Pejabat Keuchik yang baru dilantik oleh Wakil Wali Kota Sabang

Bila diperlukan, pemerintah siap memberikan pendampingan melalui berbagai OPD dan lembaga pendamping desa untuk menjaga tata kelola tetap terarah.

Pelantikan semacam ini juga telah dilakukan sebelumnya di beberapa gampong, menunjukkan konsistensi pemerintah dalam menjaga roda pemerintahan desa tetap hidup sepanjang 2025.

Pada akhirnya, sukses atau tidaknya Pilchiksung bergantung pada kualitas partisipasi masyarakat. Pemerintah dapat menyiapkan perangkat, regulasi, dan penjabat keuchik, tetapi pemilik penentu arah pembangunan sesungguhnya adalah warga Sabang sendiri.

Dengan sinergi antara pemerintah, tokoh masyarakat, dan seluruh warga, Sabang optimistis mampu menyelenggarakan Pilchiksung 2025 yang aman, damai, dan bermartabat. Demokrasi lokal yang sehat akan menjadi pondasi kuat untuk pembangunan yang berkelanjutan.

[ADVERTORIAL]

Komentar0

Type above and press Enter to search.