Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff berbicara dalam Pertemuan Puncak Prioritas FII di Miami Beach, Florida, Kamis (20/2/2025). Foto: Chandan Khanna/AFP
Utusan khusus Amerika Serikat (AS), Steve Witkoff, bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (31/8) waktu setempat. Witkoff berada di Israel untuk mendorong gencatan senjata dan meminta perbaikan situasi kemanusiaan di Gaza.Saat ini krisis di Gaza semakin parah akibat blokade bantuan kemanusiaan oleh Israel. Akibatnya, wilayah yang nyaris dua tahun diserang Israel dengan brutal itu mengalami kelaparan parah.Tujuan kehadiran Witkoff di Gaza diungkap Presiden AS Donald Trump lewat unggahan sosial media. Witkoff adalah lingkar dekat Trump.
Presiden AS Donald Trump melakukan gestur setelah menandatangani undang-undang pengeluaran dan perpajakan yang komprehensif, yang dikenal sebagai One Big Beautiful Bill Act, di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, pada 4 Juli 2025. Foto: Leah Millis/REUTERS
“Cara tercepat mengakhiri krisis kemanusiaan di Gaza dan agar Hamas menyerah serta melepaskan seluruh sandera,” kata Trump seperti dikutip dari Reuters.Terkait pertemuan Witkoff dan Trump, seorang pejabat Israel mengatakan terjadi kesepahaman mengenai prioritas utama. Kini, Israel ingin membebaskan seluruh sandera dari Gaza. Sebelumnya Israel menargetkan pembebasan bertahap.Israel, kata pejabat yang namanya dirahasiakan itu, tetap mempertahankan keinginan melucuti senjata Hamas dan demiliterisasi di Gaza.Ia kemudian menambahkan, AS akan segera bekerja demi meningkatkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza meski pertempuran masih berlanjut di sana.Terpisah, Gedung Putih menyebut Witkoff akan mengunjungi Gaza secara langsung. Di sana Witkoff akan menginspeksi pengiriman bantuan pangan. Saat bersamaan Witkoff akan membicarakan upaya percepatan pengiriman bantuan lanjutan ke Gaza.“"Utusan Khusus dan Duta Besar akan memberi pengarahan kepada Presiden segera setelah kunjungan mereka untuk menyetujui rencana akhir distribusi makanan dan bantuan ke wilayah tersebut," kata jubir Gedung Putih Karoline Leavitt.(KUMPARAN)
Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff berbicara dalam Pertemuan Puncak Prioritas FII di Miami Beach, Florida, Kamis (20/2/2025). Foto: Chandan Khanna/AFP
Utusan khusus Amerika Serikat (AS), Steve Witkoff, bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (31/8) waktu setempat. Witkoff berada di Israel untuk mendorong gencatan senjata dan meminta perbaikan situasi kemanusiaan di Gaza.
Saat ini krisis di Gaza semakin parah akibat blokade bantuan kemanusiaan oleh Israel. Akibatnya, wilayah yang nyaris dua tahun diserang Israel dengan brutal itu mengalami kelaparan parah.
Tujuan kehadiran Witkoff di Gaza diungkap Presiden AS Donald Trump lewat unggahan sosial media. Witkoff adalah lingkar dekat Trump.
Presiden AS Donald Trump melakukan gestur setelah menandatangani undang-undang pengeluaran dan perpajakan yang komprehensif, yang dikenal sebagai One Big Beautiful Bill Act, di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, pada 4 Juli 2025. Foto: Leah Millis/REUTERS
“Cara tercepat mengakhiri krisis kemanusiaan di Gaza dan agar Hamas menyerah serta melepaskan seluruh sandera,” kata Trump seperti dikutip dari Reuters.
Terkait pertemuan Witkoff dan Trump, seorang pejabat Israel mengatakan terjadi kesepahaman mengenai prioritas utama. Kini, Israel ingin membebaskan seluruh sandera dari Gaza. Sebelumnya Israel menargetkan pembebasan bertahap.
Israel, kata pejabat yang namanya dirahasiakan itu, tetap mempertahankan keinginan melucuti senjata Hamas dan demiliterisasi di Gaza.
Ia kemudian menambahkan, AS akan segera bekerja demi meningkatkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza meski pertempuran masih berlanjut di sana.
Terpisah, Gedung Putih menyebut Witkoff akan mengunjungi Gaza secara langsung. Di sana Witkoff akan menginspeksi pengiriman bantuan pangan. Saat bersamaan Witkoff akan membicarakan upaya percepatan pengiriman bantuan lanjutan ke Gaza.
“"Utusan Khusus dan Duta Besar akan memberi pengarahan kepada Presiden segera setelah kunjungan mereka untuk menyetujui rencana akhir distribusi makanan dan bantuan ke wilayah tersebut," kata jubir Gedung Putih Karoline Leavitt.(KUMPARAN)
Komentar0