KABARHI.ID | Sabang – Polemik berkurangnya ikan asli di Danau Aneuk Laot, Sabang, belakangan ramai dikaitkan dengan keberadaan ikan louhan. Namun, Wakil Ketua Komisi II DPRK Sabang, Siddiq Indra Fajar, menilai asumsi itu keliru. Menurutnya, persoalan utama justru terletak pada tidak adanya penebaran bibit ikan baru dan lemahnya pengelolaan ekosistem danau.
“Tidak bisa kita serta-merta menyalahkan ikan louhan. Itu bagian dari siklus kehidupan. Masalah sebenarnya bukan predator, melainkan karena bibit mujair, nila, dan gurami sudah habis,” kata Siddiq kepada wartawan, Senin (25/8/2025).
Ia menjelaskan, penurunan populasi ikan di danau terbesar di Sabang itu terjadi karena selama ini tidak ada upaya serius menebar bibit secara rutin. Kondisi tersebut diperparah oleh metode tangkap yang digunakan sebagian nelayan, sehingga benih ikan juga ikut terjaring.
“Kalau mau ikan asli kembali banyak, solusinya tebar bibit nila, mujair, dan gurami. Dengan begitu populasi ikan bisa pulih dan ekosistem danau kembali normal,” tambah politisi PKS itu.
Siddiq menegaskan, pengelolaan Danau Aneuk Laot harus lebih serius ditangani instansi terkait. Selain penebaran bibit, edukasi kepada nelayan tentang pentingnya melepas kembali ikan kecil juga perlu ditingkatkan agar regenerasi tidak terputus.
“DPRK siap mendorong program berkelanjutan, seperti tebar bibit, konservasi sumber air, dan pengawasan alat tangkap nelayan di danau,” ujarnya.
Untuk mencari solusi komprehensif, Komisi II DPRK Sabang berencana menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan melibatkan nelayan, masyarakat, dan organisasi perangkat daerah (OPD). Forum ini diharapkan mampu menghasilkan kesepakatan bersama demi pemulihan Aneuk Laot.
Saat ini, sekitar 40 nelayan masih menggantungkan hidup dari hasil tangkapan di Aneuk Laot. Mereka berharap pemerintah bersama DPRK segera menghadirkan langkah nyata untuk menyelamatkan ekosistem sekaligus menjamin keberlanjutan mata pencaharian.
“Kalau tidak ada intervensi, bukan hanya ikan yang hilang, tapi juga mata pencaharian warga. Ini yang harus kita antisipasi sejak dini,” kata Siddiq.[]
Komentar0