Wali Kota Sabang Zulkifli H Adam dan Wakil Wali Kota Sabang Suradji Junus saat berada di Festival Kuah Beulangong Sabang |
Sebanyak 18 gampong ikut ambil bagian, masing-masing menghadirkan kuah beulangoeng khas mereka. Makanan tradisional Aceh ini dimasak dalam kuali besar, menjadi simbol kebersamaan dan syukur dalam budaya lokal.
Wali Kota Sabang, Zulkifli H. Adam, menegaskan bahwa festival ini bukan sekadar pesta kuliner, tetapi juga cara menjaga warisan budaya Indatu agar tetap hidup di tengah masyarakat.
“Kuah beulangoeng adalah simbol persaudaraan. Tradisi ini mengajarkan kita untuk berkumpul, berbagi, dan mensyukuri nikmat bersama,” ujarnya.
Kemeriahan acara makin terasa dengan hadirnya tamu dari Malaysia yang ikut mencicipi hidangan, sekaligus mempererat hubungan antarbangsa melalui jalur budaya.
Selain mengangkat tradisi, Pemerintah Kota Sabang juga melihat festival ini sebagai peluang memperkuat sektor wisata kuliner. Dengan potensi laut yang melimpah, Sabang diyakini mampu menghadirkan daya tarik tambahan lewat sajian berbahan ikan segar.
“Harapannya, kuliner bisa menjadi magnet wisata baru di Sabang. Dengan promosi yang tepat, kita bisa menarik lebih banyak pengunjung untuk datang menikmati cita rasa khas daerah,” tambah Zulkifli.
Festival Kuah Beulangoeng menjadi bukti bahwa tradisi, jika dikemas kreatif, dapat bergerak seiring promosi wisata, penguatan ekonomi lokal, sekaligus menjaga identitas budaya daerah.[]
Komentar0