Beberapa nelayan sedang berusaha menyelamatkan beberapa barang yang berada diatas boat yang nyaris tenggelam
KABARHI.ID | Sabang – Musim transisi di perairan Aceh kembali memunculkan ancaman gelombang tinggi. BPBD Kota Sabang mengingatkan nelayan, operator kapal, dan masyarakat pesisir agar tidak menganggap enteng kondisi ini, terutama di lintasan Sabang–Banda Aceh yang berpotensi dilanda gelombang 1,5–2 meter.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Sabang, Harry Susethia, mengatakan imbauan ini mengacu pada data BMKG yang memprediksi gelombang hingga 3 meter di perairan barat Aceh. “Perubahan cuaca bisa terjadi sangat cepat. Jangan paksakan melaut kalau kondisi tidak aman,” ujarnya, Senin (7/7/2025).
Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah menyiagakan tim reaksi cepat untuk melakukan evakuasi jika terjadi insiden di laut. Warga pesisir juga diminta waspada terhadap gelombang pasang yang dipicu belokan angin.
Pantauan BMKG menunjukkan gelombang tinggi turut terdeteksi di perairan Simeulue (1,5–2,5 meter) dan perairan utara Aceh (1–1,5 meter). Angin berhembus dari barat daya dengan kecepatan 10–30 km/jam, disertai suhu udara 27–34°C dan kelembaban 65–95 persen.
Meski hingga Senin sore aktivitas pelayaran di Sabang masih berjalan normal, BPBD mengimbau nelayan menunda keberangkatan bila kondisi memburuk. “Laporkan segera potensi bahaya, baik di laut maupun di darat, kepada posko atau petugas terdekat,” tegas Harry.
BPBD juga menegaskan pentingnya masyarakat
mengandalkan informasi dari kanal resmi BMKG untuk meminimalkan risiko selama
berada di laut.
[ARDHA]
Komentar0