BPBD Kota Sabang bersama masyarakat di Gampong Beurawang Sabang
KABARHI.ID | Sabang – Langkah nyata diambil Pemerintah Gampong Beurawang, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang, dalam memperkuat mitigasi bencana menyusul insiden angin kencang yang beberapa waktu lalu sempat merusak rumah warga. Kejadian tersebut menjadi momentum evaluasi dan penguatan kesiapsiagaan masyarakat di tingkat desa.
Kepala Seksi Pemerintahan Gampong Beurawang, Muhammad Zulfikar, menyampaikan bahwa meskipun dampak kerusakan tidak tergolong parah, namun kejadian itu menjadi peringatan dini akan tingginya risiko bencana hidrometeorologi di wilayah Sabang.
“Ini jadi pelajaran bagi kami. Kami sadar Sabang rawan bencana, baik angin kencang, tanah longsor, maupun cuaca ekstrem. Maka kami harus bergerak dari sekarang,” ungkap Zulfikar, Minggu (22/6/2025).
Ia menegaskan bahwa langkah mitigasi akan melibatkan koordinasi lebih kuat dengan instansi terkait, termasuk Dinas Sosial, BPBD, Tagana, dan lembaga teknis lainnya. Tujuannya, membangun sistem peringatan dini yang dapat direspons secara cepat dan efektif oleh masyarakat gampong.
“Mitigasi tidak bisa hanya dari atas. Kita butuh sinergi dari gampong sampai ke kota. Yang paling penting adalah kesadaran warga. Kalau semua sudah siap, respon bencana akan jauh lebih cepat dan terarah,” tegasnya.
Respon positif disampaikan Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kota Sabang, Harry Susethia. Ia menyambut baik inisiatif Pemerintah Gampong Beurawang dalam membangun mitigasi bencana berbasis komunitas. Menurutnya, penguatan di tingkat lokal adalah fondasi dari upaya penanggulangan risiko bencana yang berkelanjutan.
“Langkah Gampong Beurawang ini patut kita apresiasi. Mitigasi bencana yang efektif memang harus dimulai dari tingkat paling bawah. Kami di BPBD siap mendukung dengan pelatihan, edukasi kebencanaan, dan penguatan sistem deteksi dini,” ujar Harry.
Ia menambahkan bahwa BPBD Sabang terus mendorong setiap gampong agar menyusun rencana kontinjensi serta memiliki peta risiko bencana masing-masing. Selain itu, pelatihan rutin bagi relawan gampong dan perangkat desa menjadi salah satu prioritas dalam membangun ketangguhan menghadapi bencana.
Sebelumnya, angin kencang yang melanda wilayah Sabang menyebabkan dua rumah warga di Gampong Beurawang mengalami kerusakan di bagian atap. Merespons kejadian tersebut, tim dari Dinas Sosial dan Tagana bergerak cepat ke lokasi, menyalurkan bantuan masa panik berupa sembako, tenda darurat, selimut, perlengkapan keluarga, dan logistik dasar lainnya.
Langkah kolaboratif antara pemerintah
gampong, masyarakat, dan lembaga kebencanaan ini diharapkan menjadi model
kesiapsiagaan yang bisa direplikasi di seluruh gampong di Sabang, sehingga
risiko bencana dapat ditekan sejak dini.
[ARDHA]
Komentar0