KABARHI.ID | Sabang - Legislator DPRK Sabang, Siddiq Indra Fajar, menyoroti pentingnya koperasi sebagai fondasi kemandirian ekonomi rakyat. Ia menegaskan, koperasi bukan cuma urusan simpan pinjam, tapi simbol perjuangan ekonomi masyarakat dari bawah.
Dukungan terhadap pembentukan Koperasi Merah Putih di Kota Sabang kian menguat. Tak hanya dari masyarakat, suara positif juga datang dari kalangan DPRK. Anggota Komisi II DPRK Sabang, Siddiq Indra Fajar, menyebut koperasi berbasis gampong seperti Kopdes Merah Putih punya peran strategis dalam memperkuat ekonomi lokal.
“Koperasi ini bukan cuma soal uang, tapi ini tentang kedaulatan ekonomi rakyat,” kata Siddiq kepada wartawan, Senin (26/5/2025).
Menurutnya, koperasi harus menjadi instrumen pemberdayaan masyarakat, bukan hanya alat transaksi keuangan.
Ia berharap koperasi mampu membuka akses bagi kelompok menengah ke bawah, mulai dari pemuda, ibu rumah tangga, hingga petani dan nelayan.
“Kita ingin anak muda bisa punya akses usaha, para ibu bisa berdagang dengan tenang, dan petani serta nelayan tidak ditekan oleh tengkulak,” tambahnya.
Tak hanya bicara dampak ekonomi, Siddiq juga menyoroti pentingnya koperasi berbasis syariah sebagai bagian dari kekhususan Aceh.
“BUMDes kita sudah punya dasar hukum dari PP 11/2021. Di Aceh, ada juga Qanun Nomor 11 Tahun 2018 soal Lembaga Keuangan Syariah. Ini harus jadi pijakan agar koperasi kita sesuai prinsip syariah,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa koperasi dan BUMDes perlu berjalan dalam sistem ekonomi yang adil, transparan, dan berlandaskan nilai-nilai Islam.
“Kalau dikelola dengan baik dan sesuai prinsip syariah, koperasi bisa jadi contoh nasional. Sabang bisa jadi model kota yang membangun dari gampong dengan ruh lokal,” jelasnya.
Siddiq juga mengingatkan bahwa koperasi bukanlah saingan bagi pemerintahan gampong.
“Pemerintah gampong jangan ragu. Koperasi ini mitra, bukan pesaing. Kami di DPRK siap mendampingi dari sisi regulasi dan pengawasan. Ini kerja kolektif,” tutup Siddiq.[REDAKSI]
Komentar0