Literasi Keuangan Hadir di Sabang, OJK dan Pegadaian Gandeng Pemko

 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekdako Sabang Rinaldi Syahputra menghadiri kegiatan Literasi Keuangan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) yang dilaksanakan oleh Pt. Pegadaian Syariah Area Aceh bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Aceh di Aula Pulau Weh Kantor Walikota Sabang, rabu (7/5).

KABARHI.ID | Sabang – Pemerintah Kota Sabang memberikan dukungan penuh terhadap upaya peningkatan literasi keuangan masyarakat. 

Hal ini tercermin dari kehadiran Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekdako Sabang, Rinaldi Syahputra, dalam kegiatan Literasi Keuangan GENCARKAN (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan) yang digelar oleh PT Pegadaian Syariah Area Aceh bersama OJK Provinsi Aceh, Rabu (7/5/2025).

Kegiatan yang berlangsung di Aula Pulau Weh Kantor Wali Kota Sabang ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk pelaku UMKM, mahasiswa, hingga tokoh masyarakat.

"Ini adalah momentum penting untuk mendorong masyarakat Sabang lebih cerdas dalam mengelola keuangan, terutama dalam konteks ekonomi syariah yang kian berkembang," ujar Rinaldi saat memberikan sambutan.

Ia menyebut, literasi keuangan merupakan fondasi penting dalam membangun kemandirian ekonomi, baik di tingkat individu, keluarga, maupun komunitas.

Kegiatan GENCARKAN sendiri menjadi salah satu upaya OJK dan Pegadaian Syariah untuk mengedukasi masyarakat mengenai manajemen keuangan yang bijak, inklusi keuangan, serta pemahaman atas produk dan layanan keuangan berbasis syariah.

Pihak OJK Provinsi Aceh dalam paparannya menyampaikan bahwa meskipun tingkat inklusi keuangan terus meningkat, namun tingkat literasi masih perlu digenjot agar masyarakat tidak hanya menggunakan produk keuangan, tapi juga memahaminya secara utuh.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi interaktif dan edukatif, di mana peserta diberikan pemahaman seputar perencanaan keuangan keluarga, pengelolaan utang, serta manfaat tabungan dan investasi sesuai prinsip syariah.

"Kami berharap kegiatan ini tidak hanya seremonial, tapi menjadi langkah nyata dalam menciptakan masyarakat yang cakap finansial dan siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan," tutup Rinaldi.

[REDAKSI]