TpCoGpCiTfO9GpY6GpOpBSdlTA==

Apresiasi Pj Wali Kota Sabang untuk Garda Terdepan Kemanusiaan

Pj Wali Kota Sabang Andri Nourman saat berada di rumah warga pasca kebakaran

DITENGAH gelombang angin barat yang tak kenal musim, jalan-jalan menanjak di pulau paling barat Indonesia menyimpan cerita ketangguhan. 

Berdiri di garis terdepan dalam kesiapsiagaannya adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sabang yang memiliki peran penting dalam setiap bencana atau musibah yang terjadi.

Sehingga wajar ssja Penjabat (Pj) Wali Kota Sabang, Andri Nourman, sangat apresiasi tinggi terhadap kinerja BPBD Kota Sabang menjadi garda terdepan pada saat dibutuhkan masyrakat. Ia secara tegas mengatakan lembaga ini telah menunjukkan profesionalisme, kecepatan, serta koordinasi yang kuat dalam menangani berbagai insiden kebencanaan di lapangan. 

Lebih dari itu, BPBD dinilainya menjadi simbol kehadiran negara yang paling cepat dirasakan warga saat krisis datang.

“Saya sangat mengapresiasi kerja keras seluruh personel BPBD Kota Sabang. Mereka selalu siaga, cepat bergerak, dan mampu meminimalkan dampak bencana bagi masyarakat. Di tengah keterbatasan sumber daya, dedikasi mereka patut diapresiasi setinggi-tingginya,” ujarnya di sela kegiatan koordinasi penanggulangan bencana pekan lalu.

Pj Wali Kota Sabang Andri Nourman menyerahkan bantuan masa panik kepada keluarga korban kebakaran

Menurutnya apresiasi yang diucapkan bukan hanya sekedar sanjungan melainkan BPBD Kota Sabang sudah teruji kesiapsiagaan saat bencana itu datang.

Artinya, sikap kesiapsiagaan telah menjadi fundamental dalam tata kelola pemerintahan daerah yang berorientasi pada perlindungan warganya. Oleh karena itu, ia menyatakan komitmennya untuk memperkuat BPBD Kota Sabang, tidak hanya dari sisi operasional, tetapi juga dari sisi kelembagaan, sumber daya manusia, dan dukungan anggaran.

Perlu disadari bersama, letak Kota Sabang yang berada di Samudera India dan Selat Malaka  menjadikannya salah satu daerah yang sangat rawan bencana terutama angin kencang dan gelombang laut yang tinggi. 

Bahkan, curah hujan  tinggi kerap memicu longsor dan pohon tumbang. Sementara hutan yang lebat juga rentan terhadap kebakaran saat musim kemarau.

Tentunya, kondisi geografis seperti ini membutuhkan penanganan yang tidak biasa. Tidak semua daerah harus bersiaga terhadap kemungkinan pohon tumbang akibat angin kencang hampir setiap minggu. 

Tidak semua kota memiliki tantangan untuk mengevakuasi warga saat jalan utama satu-satunya ke desa terputus oleh longsor.

Pj Wali Kota Sabang bersama Forkopimda saat berada di Pelabuhan Balohan Sabang mengamati beberapa titik rawan bencana

Maka, dalam setiap peristiwa bencana di Sabang mulai dari pohon tumbang, banjir lokal, hingga kebakaran hutan kecil BPBD Kota Sabang selalu hadir dengan siap kesiagaannya. 

Bersama tim yang terlatih dan terbiasa dengan medan berat selalu siap dikerahkan dalam waktu singkat. Mereka mengevakuasi warga, membersihkan akses jalan, memasang tanda bahaya, bahkan mengatur distribusi logistik darurat.

“Respons cepat ini bukan kebetulan. Ini hasil dari pelatihan, koordinasi yang solid, dan semangat kemanusiaan yang tinggi,” ujar Andri Nourman.

BPBD Sabang saat ini memiliki sejumlah tim reaksi cepat yang tersebar di beberapa titik strategis. Koordinasi dengan aparat gampong (desa), TNI/Polri, dan dinas terkait membuat mereka mampu bergerak sinergis dalam waktu singkat. 

Bahkan, dalam beberapa kasus, warga menyebut bahwa petugas BPBD sering tiba lebih dulu daripada suara sirene.

Namun, di balik kecepatan itu  meskipun ada tantangan nyata keterbatasan sumber daya baik itu jumlah personel, kendaraan operasional, peralatan berat untuk evakuasi, hingga perlengkapan perlindungan diri, BPBD Sabang tetap dan selalu menunjukan sikap profesional dalam bekerja.

Pj Wali Kota Sabang Andri Nourman bersama beberapa dinas terkait melakukan pembersihan dan penanaman kembali beberapa jenis pohon di objek wisata Air Terjun Pria Laot pasca hujan deras dan banjir di lokasi wisata tersebut

"Dari sinilah kita menyadari dan harus saling mendukung meskipun di tengah keterbatasan tapi tetp mampu berbuat yang terbaik buat masyarakat  Sabang," ujarnya.

Bagi Andri Nourman, penanganan bencana bukan hanya soal prosedur teknis. Lebih dari itu, ini adalah soal empati, soal kehadiran negara dalam bentuk yang paling nyata dan menyentuh.

“Kita tidak hanya bicara tentang membersihkan jalan atau memulihkan listrik. Ini tentang bagaimana petugas menenangkan warga, menyalurkan bantuan masa panik, dan memastikan anak-anak bisa kembali bersekolah secepat mungkin. Itu yang membuat saya bangga,” tegasnya.

Ia mengisahkan salah satu momen yang mengesankan ketika satu sekolah dasar di wilayah perbukitan sempat terisolasi akibat longsor, BPBD dengan sigap membuat jalur darurat hanya dalam waktu 24 jam. 

Para siswa yang sebelumnya harus berjalan kaki memutar selama dua jam, bisa kembali ke sekolah dengan aman.

Momen-momen seperti ini yang menurut Andri sering tak terlihat oleh publik, tetapi sangat berarti bagi warga. Maka dari itu, Ia menekankan pentingnya memberi penghargaan dan penguatan moral bagi petugas BPBD di semua level.

Pentingnya kesiapsiagaan juga menjadi perhatian utama Pemko Sabang. Dalam beberapa tahun terakhir, BPBD aktif menggelar pelatihan simulasi bencana di sekolah-sekolah, sosialisasi mitigasi di desa-desa, serta menyusun peta rawan bencana berbasis partisipatif.

(Advertorial)

Komentar0

Type above and press Enter to search.