Para wisatawan dari berbagai daerah tiba di Pelabuhan Balohan Sabang
KOTA paling barat Indonesia ini perlahan tapi pasti lepas dari bayang-bayang sebagai “sekadar titik nol kilometer Nusantara”. Kini, Sabang menjelma sebagai destinasi wisata unggulan Aceh yang terus mencuri perhatian wisatawan domestik dan mancanegara.
Dalam kurun waktu Januari hingga April 2025, geliat pariwisata Sabang menunjukkan tren yang sangat menggembirakan. Berdasarkan data resmi dari Dinas Pariwisata Kota Sabang, jumlah wisatawan yang berkunjung selama empat bulan pertama tahun ini mencapai 63.257 orang.
Angka ini tak hanya menunjukkan geliat sektor pariwisata yang kian membaik, tapi juga menjadi bukti konkret bahwa Sabang semakin mendapat tempat di hati para pelancong.
Yang menarik, peningkatan signifikan ini terjadi bahkan sebelum memasuki musim liburan pertengahan tahun. Dibandingkan periode yang sama tahun 2024, angka ini melesat drastis. Saat itu, Sabang "hanya" dikunjungi oleh 47.189 wisatawan, termasuk saat libur panjang dan Lebaran.
Wisatawan yang bari tiba menuju tempat parkir travel penjemputan
Fenomena lonjakan wisatawan mulai tampak jelas pada libur panjang peringatan Isra’ Mi’raj dan Tahun Baru Imlek di bulan Februari 2025. Pada periode ini, Sabang mencatat kunjungan hingga 48.163 orang, yang mayoritas sebanyak 47.098 merupakan wisatawan domestik. Hanya dalam beberapa pekan, jumlah kunjungan ini hampir setara dengan total kunjungan empat bulan awal tahun sebelumnya.
Puncak lain terjadi saat libur Idul Fitri 1446 H, khususnya antara tanggal 1–7 April 2025. Dalam sepekan tersebut, tercatat 14.739 wisatawan datang ke Sabang. Pada 3 April 2025, Sabang bahkan mencatat rekor harian dengan 2.447 kunjungan.
Menurut Pj Wali Kota Sabang, Andri Nourman, perkembangan ini bukan semata kebetulan. Ia menyebutkan bahwa kerja keras berbagai pihak dalam mempromosikan potensi wisata Sabang mulai membuahkan hasil.
"Peningkatan kunjungan ini sangat menggembirakan. Sabang semakin diminati sebagai destinasi wisata, khususnya untuk wisata bahari dengan pantai yang memukau dan keindahan panorama alam bawah laut yang luar biasa," kata Andri dalam wawancaranya.
Kapal Roro KMP BRR milik Pemerintah saat akan sandar didermaga pelabuhan Balohan Sabang
Wisatawan yang datang ke Sabang tak
kehabisan opsi. Sebagai kawasan kepulauan, Sabang menyuguhkan deretan destinasi
bahari nan eksotis. Di antara destinasi yang paling banyak dikunjungi adalah:
- Pantai Iboih
- Pulau Rubiah
- Tugu Kilometer Nol
- Pantai Gapang
- Pantai Pasir Putih
- Sumur Tiga
Setiap lokasi memiliki keunikan tersendiri. Pantai Iboih, misalnya, dikenal sebagai spot snorkeling dan diving favorit. Airnya yang jernih memudahkan wisatawan menikmati panorama terumbu karang serta ikan-ikan tropis dari permukaan air. Sedangkan Pulau Rubiah, yang hanya berjarak 20 menit naik boat dari Iboih, kerap dijuluki sebagai “akuarium hidup” karena keanekaragaman hayatinya.
Sementara itu, Tugu Kilometer Nol Indonesia tak hanya menjadi simbol geografis, tapi juga destinasi spiritual bagi para petualang. “Kalau belum ke Kilometer Nol, rasanya belum sah ke Sabang,” kata Ani, wisatawan asal Bandung, saat ditemui di lokasi.
Selain panorama, kuliner khas Sabang juga mulai naik daun. Kawasan Tugu Merah Putih di Jalan Perdagangan menjadi titik kuliner yang makin digandrungi. Dari mie jalak khas Aceh, sate gurita, hingga kopi sanger, wisatawan dimanjakan dengan ragam rasa lokal yang otentik.
Rombongan wisatawan berfoto didepan Tugu Sabang Merauke
Dinas Pariwisata menyebutkan bahwa wisata kuliner menjadi salah satu komponen utama yang sedang dikembangkan. “Kami tak hanya menjual alam, tapi juga rasa. Kuliner Sabang adalah bagian penting dari pengalaman wisata,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Sabang.
Peningkatan kunjungan ini juga didorong oleh strategi digital yang dilakukan Pemkot Sabang. Promosi lewat media sosial, kolaborasi dengan influencer, penyebaran konten visual dan video profesional, serta kemitraan dengan agen perjalanan digital terbukti efektif mendongkrak eksposur Sabang di kancah nasional dan internasional.
“Kami sadar, promosi konvensional saja tidak cukup. Sabang harus dikenal dunia digital. Oleh karena itu, kami maksimalkan promosi melalui TikTok, Instagram, dan YouTube, di samping portal berita dan event digital,” jelas Andri Nourman.
Upaya ini juga didukung dengan penyelenggaraan event budaya dan olahraga air, seperti festival bahari, lomba perahu tradisional, hingga Sabang Marine Festival. Event-event tersebut bukan hanya menghibur, tapi juga jadi magnet wisatawan dan ajang promosi budaya lokal.
Data Dinas Pariwisata juga mencatat, 76% dari total wisatawan yang datang merupakan wisatawan domestik. Sebagian besar berasal dari Medan dan kota-kota lain di Sumatera Utara, disusul dari Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Sementara itu, wisatawan mancanegara
mencatat kontribusi sebesar 23%, dengan dominasi dari kawasan Asia Tenggara
seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. Dari kawasan Eropa, wisatawan asal
Italia, Inggris, Prancis, Belanda, Jerman, dan Rusia juga menunjukkan tren
peningkatan.Tugu Kilometer Nol Indonesia selalu menjadi spot yang wajib dikunjungi saat di Sabang
Hal ini tak lepas dari promosi lintas negara dan kerja sama dengan kementerian pariwisata serta dinas perhubungan dalam membuka konektivitas melalui Banda Aceh.
Sabang kini tengah menata diri dari segi infrastruktur penunjang pariwisata. Beberapa titik jalan diperbaiki, pelabuhan diperluas, serta pengembangan homestay dan hotel dilakukan untuk meningkatkan kapasitas tampung wisatawan.
Dinas Pariwisata Sabang juga menyebutkan bahwa pihaknya sedang bekerja sama dengan kementerian untuk mengembangkan ekowisata berkelanjutan, termasuk kawasan konservasi laut dan edukasi ekosistem terumbu karang.
Peningkatan pariwisata juga berdampak positif pada sektor ekonomi lokal. Pelaku usaha seperti pemilik penginapan, penyedia jasa transportasi, guide lokal, hingga UMKM yang menjual kerajinan tangan dan makanan khas, semuanya merasakan manfaat langsung dari geliat kunjungan wisatawan.
“Dulu sepi, sekarang kamar selalu penuh
kalau libur. Bahkan hari biasa pun sudah mulai ramai,” ujar Fitri, pengelola
homestay di kawasan Iboih.Menikmati Sunset di Kawasan Wisata Sabang Fair
Pemerintah Kota Sabang pun terus mendorong pelatihan keterampilan dan literasi digital bagi pelaku pariwisata lokal agar mampu bersaing dan naik kelas.
Dengan pertumbuhan yang terus meningkat dan strategi promosi yang tepat, Sabang diyakini akan semakin kokoh sebagai destinasi wisata andalan Aceh dan Indonesia barat.
Menjelang akhir masa jabatannya, Pj Wali Kota Sabang, Andri Nourman, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam kemajuan sektor pariwisata ini.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pelaku wisata, masyarakat, dan mitra yang telah bahu-membahu memajukan Sabang. Saya yakin, di bawah kepemimpinan baru, pariwisata Sabang akan semakin berkembang dan semakin dikenal dunia.”
Optimisme tersebut menjadi pengingat bahwa
Sabang bukan hanya titik awal geografis Indonesia, tapi juga titik tolak
kemajuan wisata berkelanjutan yang berbasis alam, budaya, dan komunitas lokal.[ADV]
Komentar0