TpCoGpCiTfO9GpY6GpOpBSdlTA==

Kemenangan ZURA adalah Kemenangan Masyarakat Sabang

Zulkifli H Adam- Suradji Junus pemenang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2024, Kota Sabang

KETIKA banyak kandidat kepala daerah bersandar pada dukungan partai politik besar, pasangan Zulkifli H Adam dan Suradji Junus justru memilih jalur yang tak biasa. Lewat jalur independen, keduanya melangkah dengan keyakinan penuh bahwa perubahan sejati datang dari keberanian mendengarkan langsung suara rakyat.

Langkah ini bukan tanpa risiko. Namun hasilnya berbicara: 9.896 suara mengantarkan pasangan yang dikenal dengan akronim ZURA sebagai pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sabang terpilih dalam Pilkada serentak 2024.

Pilkada Sabang tahun ini tak ubahnya drama demokrasi yang memikat. Bukan hanya soal angka dan elektabilitas, tetapi juga menyangkut integritas proses pemilihan, dinamika hukum, serta semangat kolektif masyarakat Sabang dalam memilih pemimpin yang mereka yakini lahir dari rakyat.

Keterpilihan ZURA merepresentasikan lebih dari sekadar kemenangan politik. Ini adalah pernyataan keras dari masyarakat Sabang: bahwa mereka menginginkan pemimpin yang dekat, bersih, dan berpihak.

Proses perhitungan Pemungutan Suara Ulang (PSU) berlangsung hingga malam

Pasangan ini hadir tanpa kendaraan partai politik, tetapi membawa kendaraan yang lebih kuat kepercayaan publik. Dibandingkan dua pasangan lainnya yang diusung partai-partai besar, ZURA justru lahir dari inisiatif warga akar rumput, relawan, dan komunitas lokal.

"Ini bukan tentang kami. Ini tentang rakyat Sabang yang ingin perubahan nyata. Kami hanya menyuarakan apa yang selama ini masyarakat rasakan dan harapkan," ujar Zulkifli H Adam usai pemungutan suara ulang (PSU).

Perjalanan menuju kemenangan tidak berjalan mulus. Pasangan ZURA yang menempati nomor urut 2, meraih 9.786 suara, unggul tipis dari pasangan nomor urut 3, Ferdiansyah–Muhammad Isa (FISA), yang memperoleh 9.672 suara. Sementara pasangan Hendra-Marwan berada di urutan ketiga dengan 2.504 suara.

Selisih hanya 114 suara itulah yang kemudian menjadi dasar gugatan dari kubu FISA ke Mahkamah Konstitusi (MK). Dalam gugatannya, mereka menyoroti dugaan pelanggaran administratif dan prosedural di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Fokus gugatan mengarah pada TPS 02 Desa Paya Seunara, Kecamatan Sukamakmue, yang dianggap terjadi pelanggaran serius, terutama pembukaan kotak suara sebelum waktu yang ditentukan.

Pj Wali Kota Sabang Andre Nourman dan Ketua KIP Kota Sabang Akmal Said bersama Forkopimda Sabang usai penetapan pemenang Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kantor KIP Sabang

Berdasarkan keterangan Panwaslih Kota Sabang, KPPS di TPS tersebut membuka kotak suara lebih awal untuk mencari kekurangan dua surat suara pemilihan gubernur Aceh. Namun, surat suara tersebut akhirnya ditemukan bukan di kotak, melainkan di laci meja Ketua KPPS.

Mahkamah Konstitusi menilai peristiwa ini cukup substansial untuk mempengaruhi hasil pemilihan. Dalam amar putusannya, MK menyatakan:

“Membatalkan Keputusan KIP Kota Sabang Nomor 205 Tahun 2024 dan memerintahkan dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 02 Desa Paya Seunara.”

Putusan tersebut menunda pengesahan pasangan terpilih dan memaksa KIP Sabang untuk menggelar PSU dalam waktu 45 hari.

Pada malam 5 Maret 2025, Pemungutan Suara Ulang akhirnya digelar. Sebanyak 496 pemilih dari 540 Daftar Pemilih Tetap (DPT) menggunakan hak suaranya.

Hasilnya menjadi titik balik sekaligus validasi atas legitimasi pasangan ZURA:

  • ZURA: 307 suara
  • FISA: 188 suara
  • Hendra-Marwan: 1 suara

 

Ketua KIP Kota Sabang Akmal Said menyerahkan hasil rekaputulasi Pemungutan Suara Ulang (PSU)

Kemenangan mutlak ini bukan hanya mempertegas posisi ZURA sebagai pasangan terpilih, tetapi juga memberikan kekuatan legitimasi moral dan hukum. Tak lagi hanya unggul tipis, mereka kini meraih kemenangan yang solid dan sulit diganggu gugat.

“Alhamdulillah, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Sabang, khususnya kepada para pendukung kami yang telah membantu secara ikhlas,” kata Zulkifli H Adam dalam pidato pasca-PSU.

Zulkifli dan Suradji menegaskan bahwa kemenangan ini bukan milik pribadi atau kelompok, melainkan milik seluruh warga Sabang. 

“Kemenangan ZURA adalah kemenangan rakyat. Kami siap bekerja untuk semua warga, tanpa kecuali, dan kami akan mengawal setiap janji yang kami ucapkan selama kampanye,” ujar Suradji Junus.

Pasangan ZURA berkomitmen untuk membangun pemerintahan yang bersih, adil, dan transparan. Fokus mereka adalah memperkuat pelayanan publik, mengatasi masalah sosial, serta mengembangkan ekonomi lokal berbasis pariwisata dan UMKM.

Zulkifli H Adam menegaskan bahwa tidak akan ada tempat bagi praktik korupsi dan nepotisme dalam pemerintahannya. Ia berjanji akan membuka akses seluas-luasnya bagi partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan. 

“Kami dipilih masyarakat Sabang. Maka, kami juga akan menjaga amanah masyarakat Kota Sabang,” tegas Zulkifli.

Sebagai kota kepulauan yang memiliki potensi wisata bahari luar biasa, Sabang akan diarahkan menjadi kota maritim yang ramah, mandiri, dan maju. Beberapa langkah prioritas ZURA antara lain:

  1. Revitalisasi kawasan wisata seperti Pantai Iboih, Pulau Rubiah, dan Tugu Kilometer Nol.
  2. Penguatan promosi digital pariwisata melalui media sosial dan kerja sama dengan travel platform.
  3. Pengembangan ekonomi kreatif berbasis lokal, termasuk kuliner dan kerajinan tangan.
  4. Peningkatan kualitas infrastruktur dasar dan pelayanan publik.

 

ZURA juga berencana mendorong konektivitas transportasi laut dan udara, guna memperlancar arus wisatawan dari dan ke Sabang.

Banyak warga Sabang menyambut kemenangan ZURA dengan harapan besar. Sejumlah tokoh masyarakat menyebut bahwa pemimpin dari jalur independen seperti Zulkifli dan Suradji adalah simbol keberanian politik dan integritas.

“Ini bukan hanya kemenangan ZURA. Ini kemenangan rakyat kecil yang ingin perubahan,” ujar Syahrul, nelayan asal Gampong Aneuk Laot.

Rapat pleno terbuka rekalitulasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) si  kantor KIP Kota Sabang

Sementara itu, kalangan muda menyebut pasangan ini mampu menghadirkan semangat baru dalam politik lokal. “Kami merasa didengar. Ini penting bagi generasi muda Sabang,” kata Putri, mahasiswi asal Kota Atas.

Perjalanan panjang Pilkada Sabang, mulai dari proses pencalonan independen, kampanye terbatas, kemenangan awal, gugatan ke MK, hingga PSU, menunjukkan bahwa demokrasi lokal sedang tumbuh matang.

Pasangan ZURA berhasil melewati setiap ujian demokrasi dengan kepala tegak — tetap santun, tidak reaktif, dan menyerahkan semuanya kepada proses hukum.

Hal ini menjadi contoh baik dalam praktik politik lokal di Indonesia, bahwa kekuatan rakyat, integritas, dan komitmen jujur masih bisa menjadi modal utama untuk memenangi kepercayaan publik.

Dengan sahnya hasil PSU, Kota Sabang kini memasuki babak baru. Beban harapan masyarakat kini berada di pundak Zulkifli H Adam dan Suradji Junus. Namun jika berkaca dari keteguhan mereka sejak awal hingga terpilih, banyak yang optimistis Sabang akan melangkah ke arah yang lebih baik.

ZURA bukan hanya pemimpin baru. Mereka adalah simbol kemenangan suara rakyat — kemenangan demokrasi yang lahir dari niat tulus dan kerja nyata.[ADV]


Komentar0

Type above and press Enter to search.