Pansus II DPRK Sabang saat berada di salah satu pertokoan aset Pemerintah Kota Sabang
KABARHI.ID | Sabang – Panitia Khusus (Pansus) II DPRK Sabang yang tengah membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Sabang tahun anggaran 2024 menyoroti persoalan pengelolaan aset daerah. Beberapa aset milik Pemko Sabang disebut tidak dikelola secara optimal, bahkan berpotensi merugikan daerah.
Ketua Pansus II, Raja Darmawan, menyebut pihaknya menerima sejumlah laporan masyarakat terkait dugaan pelanggaran pengelolaan aset. Salah satunya menyangkut bangunan toko di kawasan Kuliner Menara Merah Putih.
“Dalam kontrak disebutkan penyewa tidak boleh mengalihkan hak sewa kepada pihak lain. Tapi di lapangan, ditemukan pengalihan sewa tanpa izin. Ini jelas melanggar Pasal 5 kontrak,” kata Raja Darmawan kepada wartawan, Kamis (17/4/2025)
Tak hanya itu, Pansus juga menyoroti kondisi Kapal Motor (KM) Pulau Weh, aset besar yang seharusnya menjadi sumber PAD. Namun faktanya, kapal tersebut tidak layak sewa sehingga tidak diminati oleh operator mana pun.
“Kapal ini dulu ditargetkan bisa menyumbang PAD sebesar Rp101 miliar pada 2024. Tapi faktanya, kapal itu tak bisa digunakan,” ujarnya.
Masalah lain datang dari luar wilayah Sabang. Pansus II juga mempertanyakan nasib Hotel Sabang yang terletak di Banda Aceh. Pembangunannya rampung sejak 2017, namun hingga kini belum juga difungsikan.
“Sudah delapan tahun hotel itu mangkrak. Padahal lokasinya strategis dan bisa jadi sumber pendapatan jika dikelola dengan benar,” tambah Raja.
Menurutnya, berbagai persoalan ini tidak boleh dibiarkan terus berlarut. Pansus akan melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk terhadap sektor pelayanan publik lainnya seperti pendidikan, kesehatan, rumah sakit, dan pariwisata, sebelum masa kerja mereka berakhir pada 8 Mei 2025.
Untuk mendalami kasus aset ini, DPRK Sabang akan segera berkoordinasi dengan BPKAD guna menelusuri status terbaru tiap aset serta mengevaluasi capaian pendapatan dari sektor terkait.
“Sudah saatnya eksekutif dan legislatif duduk bersama menyelesaikan masalah-masalah lama ini. Kita ingin Sabang bergerak maju, dan itu hanya bisa terjadi kalau aset-aset daerah dikelola dengan serius,” tegas Raja.
[REDAKSI]
Komentar0