Plt Kadispar Kota Sabang Syamsurizal
Sabang - Pemerintah Kota Sabang mengenalkan wisata edukasi lingkungan sebagai cara baru menarik minat generasi muda untuk mencintai alam. Lewat program ini, pelajar diajak langsung belajar dari alam Sabang yang kaya akan ekosistem laut dan darat.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Sabang, Syamsurizal, mengatakan wisata edukasi jadi sarana untuk membentuk pola pikir ramah lingkungan sejak dini. Ia menyebut Sabang sangat cocok sebagai laboratorium alam terbuka.
"Ini bukan sekadar wisata. Kita ingin anak-anak belajar langsung makna menjaga dan merawat lingkungan," kata Syamsurizal, Sabtu (01/03/2025).
Beberapa lokasi yang difungsikan sebagai area edukasi di antaranya Pulau Rubiah, Gua Sarang, dan kawasan mangrove di Pantai Anoi Itam. Di tempat-tempat ini, pelajar bisa mempelajari ekosistem terumbu karang, tumbuhan pesisir, hingga melakukan penanaman pohon dan observasi burung.
Program ini menyasar pelajar lokal maupun luar Sabang yang datang dalam kegiatan study tour. Dinas Pariwisata menggandeng sekolah, komunitas lingkungan, serta pemandu wisata tersertifikasi dalam pelaksanaannya.
"Di Rubiah, anak-anak bisa belajar jenis karang, praktik transplantasi, dan efek perubahan iklim terhadap laut. Semuanya dikemas interaktif," ucap Syamsurizal.
Selain teori dan praktik, kegiatan ini juga dirancang menyenangkan lewat visual, permainan edukatif, dan observasi lapangan. Harapannya, pelajar tak hanya paham, tapi juga punya pengalaman membekas soal pentingnya menjaga alam.
Menurut Syamsurizal, program ini juga membuka peluang baru bagi pelaku wisata dan pemandu lokal dalam mengembangkan produk wisata edukatif.
"Sabang bukan cuma indah, tapi juga bisa mendidik generasi yang peduli lingkungan," katanya.
Lewat wisata edukasi lingkungan, Sabang ingin memperkuat identitasnya sebagai destinasi yang ramah ekosistem sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan.[REDAKSI]
Komentar0