Foto saat kegiatan Festival Desa Wisata Desa Anoi Itam
KABARHI.ID | Sabang – Pemerintah Kota Sabang kini serius mengembangkan desa wisata sebagai cara memperkuat pariwisata berkelanjutan dan sekaligus memberdayakan warga lokal. Masyarakat didorong terlibat langsung sebagai pelaku wisata, mulai dari membuka homestay, jadi pemandu lokal, hingga melestarikan budaya.
“Desa wisata bukan cuma soal menarik wisatawan, tapi bagaimana masyarakat menjadi bagian dari sistem pariwisata yang hidup dan memberi manfaat langsung,” ujar Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Sabang, Syamsurizal, Sabtu (15/03/2025).
Dua desa yang saat ini jadi fokus pengembangan adalah Desa Ie Meulee dan Desa Paya. Keduanya punya potensi alam dan budaya yang khas. Wisatawan bisa ikut trekking, belajar kerajinan, mencicipi kuliner khas, hingga menyaksikan upacara adat yang masih lestari.
Pemko Sabang juga memberikan pelatihan manajemen homestay, pemasaran digital, hingga pelestarian lingkungan. Tujuannya agar warga bisa mengelola desa wisata secara mandiri dan profesional.
“Kami percaya, kunci suksesnya desa wisata adalah keterlibatan masyarakat secara langsung. Dengan begitu, warga menjadi penjaga dan sekaligus wajah dari pariwisata Sabang,” kata Syamsurizal.
Program ini juga menggandeng LSM, perguruan tinggi, serta komunitas lokal. Workshop, seminar, hingga studi banding rutin digelar agar masyarakat bisa belajar dari praktik terbaik di tempat lain.
Desa wisata ini bukan cuma soal ekonomi. Ada nilai penting lain: pelestarian lingkungan dan budaya. Wisatawan diajak menghargai alam, adat istiadat, serta ikut menjaga kelestariannya.
“Desa wisata itu cermin dari pariwisata berkelanjutan. Warga dapat manfaat, tapi identitas lokal juga tetap terjaga,” tegas Syamsurizal.
Dengan konsep ini, Sabang berharap bisa melahirkan lebih banyak desa wisata yang kuat, mandiri, dan berdaya saing, serta jadi motor pertumbuhan ekonomi lokal.[REDAKSI]
Komentar0