TpCoGpCiTfO9GpY6GpOpBSdlTA==

"Pantang Pulang Sebelum Padam" Jejak Kinerja Damkar dan BPBD Kota Sabang 2023–2024

 

Foto | Seorang petugas BPBD Sabang sedang berjaga di sebelah mobil tanki air saat sedang terjadi kebakaran di hutan lindung Sabang 

SEMANGAT "Pantang Pulang Sebelum Padam" ternyata bukan hanya sekadar selogan. Di Sabang, moto ini menjadi nadi para pekerja petugas pemadam kebakaran dan para relawan kebencanaan dalam tiga tahun terakhir yang diwarnai kebakaran permukiman dan hutan/lahan, angin kencang, pohon tumbang, gelombang tinggi, hingga evakuasi gawat darurat.

Peringatan HUT ke-104 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan pada 2025, menjadi penanda konsolidasi komitmen itu. Dengan memperkuat sinergi antar personel dan antar instansi demi misi kemanusiaan.

Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Sabang, Lukmanul Hakim, ST., MT, pada HUT ke-104 Pemadam Kebakaran di halaman parkir Kantor Pemadam Kebakaran mengatakan, pentingnya solidaritas dan kesiapsiagaan sebagai fondasi pelayanan publik.

“Kita akan terus memupuk solidaritas agar tercipta kekompakan dalam penanganan kebakaran di Sabang, melalui gotong royong di pos pemadam dan pengecekan kesiapsiagaan armada bila sewaktu-waktu dibutuhkan” ujarnya, Senin (3/3/2025).

Foto | Plt Kepala BPBD Kota Sabang Lukmanul Hakim ST MT

Pernyataan tersebut bukan formalitas seremoni, melainkan tekad yang kemudian berulang-ulang dibuktikan di lapangan, dari penanganan kebakaran pada permukiman/homestay, karhutla di lereng Pulau Weh, hingga respons cepat saat cuaca ekstrem.

Komitmen itu berkelindan dengan mandat kelembagaan BPBD Kota Sabang yang dibentuk melalui Qanun No. 4 Tahun 2011 sebagai tindak lanjut UU No. 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana yang mencakup mitigasi, tanggap darurat, dan pasca bencana.

Visi “Terwujudnya Masyarakat Tanggap dan Tangguh Menghadapi Bencana” menjadi payung bagi kebijakan pencegahan, kesiapsiagaan, dan pelayanan keselamatan yang terencana, terpadu, terkoordinasi, berkeadilan, serta menyeluruh.

Foto | Jelang nataru, Forkopimda Sabang tinjau posko keamanan dan kesiapsiagaan bencana.

Pada awal tahun 2023, Sabang kerap diterpa hujan deras disertai angin kencang dan gelombang tinggi.

Jalan menuju objek wisata Tugu Kilometer Nol terputus akibat dampak longsor, Pemerintah Kota Sabang menurunkan Tim Reaksi Cepat dari Damkar dan BPBD Kota Sabang untuk mengantisipasi akses jalan itu.

Tak menunggu lama, pada siang hari tim berhasil menetralkan akses jalan tersebut atas dukungan dari pihak Balai Jalan Nasional yang turun langsung menangani jalan putus tersebut, serta di bantu oleh masyarakat sekitar.

Kemudian, data BMKG memperingatkan periode dari tanggal 2–6 Juli 2023 sebagai fase rawan untuk perairan barat dan utara Sabang dengan potensi tinggi gelombang mencapai 2,5 sampai 4 meter, kecepatan angin pun mencapai >40 km/jam di lapisan 3.000 kaki.

Foto | Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi memastikan penanganan jalan menuju objek wisata Tugu Kilometer Nol yang terputus akibat dampak longsor, pagi ini normal kembali dan dapat dilalui masyarakat maupun wisatawan.

Peringatan ini memicu siaga lintas instansi dan langkah-langkah kewaspadaan kepada warga dan pelaku aktivitas laut.

Lukmanul Hakim menegaskan, bahwa tim yang bertugas pada saat itu siaga 24 jam apabila terjadi pohon tumbang dan infrastruktur terdampak, sebaran lokasi pohon tumbang dan atap rumah roboh di Jurong Lhok Igeu (Gampong Cot Ba’u), Bate Shok, hingga tanjakan Gapang di Iboih menuju area wisata penting yang aksesnya harus lekas dipulihkan.

Respons cepat BPBD bersama TNI/Polri dan unsur terkait menjadi kunci agar arus lalu lintas kembali normal dan risiko lanjutan dapat ditekan.

Sementara, kejadian kebakaran juga bertambah dari tahun 2023 ke tahun 2024 sebuah sinyal bahwa aspek mitigasi (pemangkasan pohon rawan, edukasi warga, dan tata kelola kelistrikan rumah tangga) dan peningkatan kapasitas first responders mutlak diteruskan.

Tak hanya di darat, pada Juli 2023, SAR Sabang dan tim gabungan mengevakuasi perahu nelayan yang mati mesin di perairan Pulau Rondo.

Operasi yang lazimnya melibatkan koordinasi lintas unsur, termasuk BPBD pada fase komunikasi risiko dan dukungan logistik. Operasi semacam ini memperlihatkan kesiapsiagaan multi-hazard yang diupayakan Sabang dari pantai hingga pelabuhan, dari jalan wisata hingga pemukiman, jelas Lumanul Hakim.

Foto | Petugas BPBD Kota Sabang dibantu oleh Dinas PUPR Kota Sabang saat menetralkan jalan menuju Gapang

Pihaknhya juga mencatat, memasuki tahun 2024 dinamika kebencanaan di Sabang kian menantang. Pada Februari 2024, BPBD merespons rangkaian pohon tumbang di beberapa kecamatan dari Cot Murong hingga lintasan Iboih serta atap rumah yang terlepas dihantam angin kencang.

Siklus ini menjadi “latihan nyata” untuk menguji SOP lintas sektor, pengamanan kabel listrik (koordinasi PLN), clearing jalur cepat, hingga safety cordon di area wisata, kata Lumanul Hakim.

Pada September 2024, cuaca buruk kembali melanda: puluhan pohon dilaporkan tumbang dan sedikitnya 20 rumah rusak, disertai imbauan BPBD agar warga meningkatkan kewaspadaan. Materi imbauan keselamatan semacam ini kerap dipublikasikan melalui media lokal dan kanal medsos agar menjangkau warga lebih luas dan cepat.

Di luar Karhutla, kebakaran permukiman/homestay beberapa tahun terakhir memberi pelajaran penting. Pada 29 Juni 2022 (menjelang horizon tiga tahun), kebakaran melanda sebuah homestay dan satu rumah di Gampong Kota Atas, Kecamatan Sukakarya. 

Foto | Pj Wali Kota Sabang Andri Nourman mengunjungi sekaligus menyalurkan bantuan masa panik berupa sembako dan perlengkapan sehari-hari lainnya kepada warga korban kebakaran yang terjadi di Gampong Kuta Ateuh Kecamatan Sukakarya Kota Sabang, senin (30/12).

Laporan media menyebut dua unit damkar dan dua mobil suplai BPBD dikerahkan, unsur TNI AL, TNI AU, serta damkar Bandara Maimun Saleh ikut membantu.

Skema dukungan lintas instansi terbukti krusial di kawasan pulau dengan jaringan jalan yang tidak sepanjang daratan utama.

Meski insiden itu berada sedikit di luar rentang tiga tahun, pola operasi dan pembagian peran masih relevan untuk 2023–2024.

“Dalam momen HUT Pemadam Kebakaran ke 104 tahun 2025 ini, kami mengingatkan kepada seluruh masyarakat khususnya di Kota Sabang untuk tidak membakar sampah di area rawan, cek instalasi listrik, memangkas dahan tua dekat bangunan.

Hal ini kita jaga bersama agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan,” tutupnya.[ADVERTORIAL]

Komentar0

Type above and press Enter to search.