Sholat tarawih berjamaah di Masjid Agung Babussalam Sabang
MENJELANG penghujung bulan Ramadan, umat Islam di seluruh dunia berlomba-lomba meningkatkan kualitas ibadah. Tak terkecuali di Kota Sabang. Pejabat (Pj) Wali Kota Sabang, Andre Nourman, turut mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan 10 hari terakhir Ramadan dengan sebaik-baiknya.
Menurut Andre, fase akhir Ramadan adalah momentum yang sangat istimewa karena di dalamnya terdapat malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Ini bukan hanya momen spiritual semata, tetapi juga kesempatan emas untuk meraih pahala yang berlipat ganda.
“Rasulullah SAW memberi contoh kepada kita untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Jangan sampai kita justru kendor menjelang lebaran,” ujar Andre.
Ia mengingatkan masyarakat Sabang agar tidak melewatkan keutamaan yang terkandung dalam fase terakhir Ramadan, sebuah fase yang oleh Rasulullah disebut sebagai pembebasan dari api neraka.
Masyarakat Sabang tetap menjalankan ibadah puasa dan sholat Tarawih di akhir Ramadan
Andre menegaskan, pada fase terakhir inilah umat Islam diimbau untuk semakin menguatkan ibadah, bukan justru mengendurkan semangat hanya karena lelah atau terlalu fokus pada persiapan lebaran.
“Kita semua tahu bahwa Rasulullah SAW justru memperbanyak ibadah di sepuluh hari terakhir Ramadan. Artinya, semakin dekat dengan akhir Ramadan, semangat ibadah justru harus semakin tinggi, bukan sebaliknya,” katanya.
Salah satu alasan mengapa 10 hari terakhir Ramadan begitu penting adalah karena di dalamnya ada malam Lailatul Qadar. Malam ini digambarkan dalam Al-Qur'an sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Artinya, satu amal yang dikerjakan di malam tersebut nilainya setara dengan 83 tahun ibadah.
Lailatul Qadar tidak diketahui secara pasti jatuh pada malam yang ke berapa. Namun dalam banyak hadits, disebutkan bahwa malam tersebut berada di antara malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadan, seperti malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29.
“Karena kita tidak tahu persis kapan Lailatul Qadar itu datang, maka sebaiknya kita giatkan ibadah di seluruh malam pada 10 hari terakhir Ramadan. Itu adalah bentuk ikhtiar kita dalam mencari ridha dan pahala dari Allah SWT,” jelas Andre.
Jamaah perempuan saat melaksanakan sholat Tarawih di Masjid Agung Babussalam Sabang
Sayangnya, Andre juga mengamati fenomena yang cukup ironis. Di beberapa masjid, justru terlihat penurunan jumlah jamaah salat tarawih menjelang akhir Ramadan. Banyak umat Islam yang mulai disibukkan dengan urusan duniawi seperti belanja lebaran, mudik, dan mempersiapkan hari raya.
“Padahal ini fase paling penting. Justru di sinilah kualitas ibadah kita diuji. Apakah kita mampu istiqamah hingga akhir Ramadan atau malah menyerah di garis finish?” tuturnya.
Ini Amalan-Amalan yang Dianjurkan di 10 Hari Terakhir Ramadan
Untuk membantu masyarakat memaksimalkan ibadah di akhir Ramadan, Andre Nourman juga memaparkan sejumlah amalan utama yang bisa dilakukan:
1. Salat Tarawih & Salat Sunnah Lainnya
Jangan tinggalkan salat tarawih meskipun menjelang lebaran. Justru ini adalah saat terbaik untuk menjaga konsistensi beribadah.
“Tarawih bukan hanya rutinitas, tapi ladang pahala besar jika dikerjakan dengan penuh keikhlasan,” katanya.
Salat malam lainnya seperti tahajud juga
sangat dianjurkan, terutama pada malam-malam ganjil.
2. Tadarus dan Mengkhatamkan Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an tidak hanya menenangkan jiwa, tapi juga menjadi sumber pahala yang luar biasa besar. Salah satu tradisi yang patut dilestarikan adalah mengkhatamkan Al-Qur’an selama bulan Ramadan.
“Bersama-sama mengkhatamkan Al-Qur’an di masjid bisa menjadi bagian dari kebersamaan dan spiritualitas Ramadan yang sangat bermakna,” jelas Andre.
Tadarus bisa dilakukan setelah tarawih,
menjelang sahur, atau bahkan di sela-sela waktu menunggu berbuka puasa.
Tengku (ustad) Bardi Akarta saat memberikan tausiah di Mesjid Paya Seunara Sabang
3. Berzikir dan Berdoa
Zikir dan doa adalah bentuk komunikasi
langsung dengan Allah SWT. Aktivitas ini bisa dilakukan kapan saja dan di mana
saja. Dalam sepuluh hari terakhir Ramadan, zikir yang utama meliputi:
- ·
Istighfar (memohon ampun)
- ·
Shalawat kepada Nabi
- ·
Doa untuk diri sendiri dan
keluarga
- ·
Doa agar bertemu malam Lailatul
Qadar
4. Sedekah
Memberi kepada yang membutuhkan adalah bentuk nyata dari ibadah sosial. Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan sedekah, apalagi di bulan Ramadan.
“Bentuknya bisa macam-macam. Bisa berupa uang tunai, makanan, pakaian, atau paket berbuka puasa bagi yang membutuhkan,” ungkap Andre.
Di tengah suasana Ramadan, sedekah menjadi
bentuk rasa syukur sekaligus wujud solidaritas sosial kepada kaum dhuafa, anak
yatim, dan mereka yang terkena dampak kesulitan ekonomi.
5. Iktikaf di Masjid
Iktikaf adalah amalan yang sangat dianjurkan di 10 hari terakhir Ramadan. Rasulullah SAW sendiri selalu melakukannya, bahkan dalam riwayat disebut bahwa beliau tidak pernah melewatkannya.
“Iktikaf adalah bentuk pengasingan diri dari dunia untuk fokus beribadah. Tidak perlu lama, tapi niat yang tulus dan ibadah yang ikhlas adalah kuncinya,” terang Andre.
Aktivitas selama iktikaf antara lain:
- Membaca Al-Qur’an
- Salat sunnah
- Dzikir dan istighfar
- Berdoa
- Tafakur dan introspeksi diri
Pj Wali Kota Sabang Andri Nourman memberikan sumbangan untuk pembangunan Masjid kepada pengurus usai melaksanakan sholat Tarawih berjamaah di Gampong Paya Seunara Sabang
Lebih dari sekadar ritual tahunan, Ramadan adalah momentum perubahan. Andre Nourman menekankan bahwa Ramadan harus dijadikan pintu masuk menuju kehidupan yang lebih baik, baik secara spiritual maupun sosial.
“Jangan sampai selesai Ramadan, selesai pula semangat kita dalam berbuat baik. Justru ini adalah awal untuk menjadi pribadi yang lebih bertakwa dan peduli sesama,” tuturnya.
Ia juga berharap masyarakat Sabang bisa
menjadikan 10 hari terakhir Ramadan sebagai masa kontemplasi, masa memperbaiki
hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia.
Penutup: Jangan Lewatkan 10 Hari Terakhir Ramadan
Di akhir keterangannya, Andre Nourman menegaskan kembali pentingnya memaksimalkan 10 hari terakhir Ramadan sebagai fase emas untuk meraih ridha Allah SWT, ampunan, dan keberkahan yang melimpah.
“Kita tidak tahu apakah tahun depan kita masih dipertemukan dengan Ramadan. Maka dari itu, ayo manfaatkan sisa waktu ini sebaik-baiknya. Jangan kendor, justru sekarang saatnya kita tancap gas dalam ibadah,” pungkasnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat,
tokoh agama, pengurus masjid, dan pemuda untuk saling mengingatkan, mendukung,
dan menghidupkan suasana Ramadan hingga akhir.[ADV]
Komentar0